Pendaratan
Normandia
Pendaratan Normandia, nama sandi: Operasi
Neptune, adalah operasi pendaratan invasi Sekutu di Normandia, dalam Operasi Overlord,
selama Perang Dunia II. Di bawah pimpinan Jenderal Dwight D. Eisenhower dari AS
dan Jenderal Bernard L. Montgomery dari Inggris pendaratan dimulai pada Selasa,
6 Juni, 1944 (D-Day), pukul 6:30 pagi waktu setempat (GMT+2). Pendaratan dilakukan
dalam dua tahap: Penerjunan pasukan lintas udara yang melibatkan 24000 pasukan
airborne Amerika, Inggris, dan kanada lewat tengah malam dan pendaratan pasukan
sekutu di pesisir Perancis. Hingga kini Invasi Normandia merupakan invasi laut
terbesar dalam sejarah, dengan hampir tiga juta tentara menyeberangi Selat
Inggris dari Inggris ke Perancis yang diduduki oleh tentara Nazi Jerman.
Pertempuran untuk menguasai Normandia berlanjut selama lebih dari dua bulan,
dengan kampanye untuk menembus garis pertahanan Jerman dan menyebar dari pantai
yang sudah dikuasai Sekutu.
Invasi ini berakhir dengan dibebaskannya Paris, dan jatuhnya kantong Falaise pada akhir Agustus 1944. Pasukan Sekutu melatih peranan mereka untuk D-Day beberapa bulan sebelum invasi. Pada tanggal 28 April 1944, di selatan Devon di pantai Inggris, 638 tentara AS dan pelaut tewas ketika Kapal Torpedo Jerman secara tiba-tiba menyerang mereka saat mereka sedang menjalankan salah satu dari arahan latihan. Dalam bulan-bulan menjelang invasi, pasukan sekutu melakukan operasi penipuan, Operasi Fortitude, yang bertujuan menyesatkan Jerman sehubungan dengan tanggal dan tempat invasi.
Untuk melancarkan jalannya invasi ini, Sekutu mengembangkan banyak peralatan khusus. Mayor-Jenderal Percy Hobart ditugaskan untuk mengetuai pengembangan kendaraan lapis baja khusus. Kendaraan-kendaraan ini, yang dijuluki Hobart’s Funnies, antara lain tank yang bisa berenang Sherman Duplex Drive, tank pembersih ranjau, tank pembuat jembatan, tank pembuat jalanan, dan tank khusus untuk menghancurkan gedung beton. Pengetesan kendaraan-kendaraan ini dilakukan di Kirkham Priory di Yorkshire, Inggris.
Invasi ini berakhir dengan dibebaskannya Paris, dan jatuhnya kantong Falaise pada akhir Agustus 1944. Pasukan Sekutu melatih peranan mereka untuk D-Day beberapa bulan sebelum invasi. Pada tanggal 28 April 1944, di selatan Devon di pantai Inggris, 638 tentara AS dan pelaut tewas ketika Kapal Torpedo Jerman secara tiba-tiba menyerang mereka saat mereka sedang menjalankan salah satu dari arahan latihan. Dalam bulan-bulan menjelang invasi, pasukan sekutu melakukan operasi penipuan, Operasi Fortitude, yang bertujuan menyesatkan Jerman sehubungan dengan tanggal dan tempat invasi.
Untuk melancarkan jalannya invasi ini, Sekutu mengembangkan banyak peralatan khusus. Mayor-Jenderal Percy Hobart ditugaskan untuk mengetuai pengembangan kendaraan lapis baja khusus. Kendaraan-kendaraan ini, yang dijuluki Hobart’s Funnies, antara lain tank yang bisa berenang Sherman Duplex Drive, tank pembersih ranjau, tank pembuat jembatan, tank pembuat jalanan, dan tank khusus untuk menghancurkan gedung beton. Pengetesan kendaraan-kendaraan ini dilakukan di Kirkham Priory di Yorkshire, Inggris.
Sekitar 6.900 kendaraan laut,
termasuk 4.100 kendaraan pendarat, digunakan untuk invasi tersebut, dipimpin
oleh Admiral Bertram Ramsay. Kemudian 12.000 pesawat terbang, termasuk 1.000
pesawat pembawa penerjun payung, bersiap di bawah Marsekal Udara Trafford
Leigh-Mallory. Sebanyak 10.000 ton bom juga telah siap dijatuhkan ke pertahanan
Jerman, dan pesawat-pesawat pembawa bom tersebut akan melakukan 14.000 misi
serangan. Pada pagi hari itu, pasukan Sekutu menyerang pasukan Jerman, dari
darat, laut, dan udara. Penyerbuan besar-besaran ke daratan Eropa itu membuat
pertahanan Jerman di sana hancur berantakan, sehingga satu tahun kemudian perang
di Eropa pun berakhir. Hari penyerangan itu sekarang dikenang oleh sejarah
sebagai “D-Day”.
sumber : wikipedia